A.
Gambaran tentang potensi daerah
pinrang
a. pertanian
Keadaan geologis Kabupaten Pinrang yang cukup bagus dengan daerah pertanian yang cukup luas dan subur memungkinkan untuk usaha dibidang pertanian, dan Kabupaten Pinrang merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Sulawesi Selatan, Berikut ini kita dapat melihat data Potensi Investasi bidang Pertanian sebagaimana tabel di bawah ini.
b. perkebunan
Produksi dari sektor perkebunan di Kabupaten Pinrang yang paling menonjol saat ini adalah Kakao, Kopi, Kelapa, Jambu Mete, Kemiri dan luas usaha sektor perkebunan masih bisa dikembangkan.
c. Perikanan
Potensi Perikanan di Kabupaten Pinrang terdiri dari perikanan laut dan perairan umum potensi perikanan laut cukup besar karena kita mempunyai pantai sepanjang 93 Km dan luas wilayah eksploitas penangkapan mencapai 688,94 Km. Di bidang perairan umum kita mempunyai 4 buah sungai besar dengan panjang keseluruhan ±125 Km dan mempunyai kawasan usaha budidaya tambak dengan luas mencapai 16.000 Ha yang tersebar di 6 (enam) Kecamatan, dan Budi Daya Air Tawar seluas 4.200 Ha. Pada sektor ini para pembudidaya ikan mulai banyak yang melakukan budidaya rumput laut yang luasnya sekitar 1.000 Ha.
d. Perternakan
Pembangunan peternakan di Kabupaten Pinrang didukung oleh luasnya padang rumput untuk pemeliharaan ternak besar seperti: Sapi, dan kambing. Selain ternak besar tersebut juga ternak pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti: Ayam buras dan itik. Untuk jelasnya populasi dan jenis ternak di Kabupaten Pinrang.
e. Pertambangan dan energi
Sektor pertambangan khususnya bahan galian golongan C dan bahan galian industri meliputi Galian Toseki dengan cadangan yang tersedia diperkirakan 750.000 M², Pasir Silika sebagai bahan baku penolong untuk pembuatan semen portland, Batu Gamping, Sirtu dan Pasir serta Andesit – Trakit dan Marmer sampai saat ini masih cukup tersedia dengan area yang tersebar di wilayah Kabupaten Pinrang.
f. Industri dan perdagangan
Faktor geografis wilayah Kabupaten Pinrang yang cukup strategis sangat potensial untuk pengembangan usaha industri dan perdagangan. Potensi sektor industri dan perdagangan.
g. Pariwisata
Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pinrang dapat mengambil keuntungan dari letaknya yang cukup strategis yang berada pada jalur transportasi darat antara daerah tujuan wisata Makassar dan Tanah Toraja dengan demikian daerah ini dapat memposisikan wisatawan asing yang akan menuju Tanah Toraja. Potensi wisata yang ada di Kabupaten Pinrang cukup melimpah, namun belum dikelola secara optimal.
h. Kehutanan
Peranan hutan erat hubungannya dengan munculnya industri sebagai dimensi baru dalam kehidupan ekonomi manusia. Saat ini hutan tidak lagi semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya tanah pertanian baru melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk industri, misalnya kayu, rotan dan damar. Areal hutan yang ada di Kabupaten Pinrang seluas 72.828 Ha dengan rincian fungsi yaitu : Hutan lindung seluas 46.782 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 26.049 Ha dan lahan kritis seluas 19.000 Ha serta untuk pesisr pantai yang memungkinkan untuk rehabilitasi hutan mangrov sepanjang ± 92 km.
a. pertanian
Keadaan geologis Kabupaten Pinrang yang cukup bagus dengan daerah pertanian yang cukup luas dan subur memungkinkan untuk usaha dibidang pertanian, dan Kabupaten Pinrang merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Sulawesi Selatan, Berikut ini kita dapat melihat data Potensi Investasi bidang Pertanian sebagaimana tabel di bawah ini.
b. perkebunan
Produksi dari sektor perkebunan di Kabupaten Pinrang yang paling menonjol saat ini adalah Kakao, Kopi, Kelapa, Jambu Mete, Kemiri dan luas usaha sektor perkebunan masih bisa dikembangkan.
c. Perikanan
Potensi Perikanan di Kabupaten Pinrang terdiri dari perikanan laut dan perairan umum potensi perikanan laut cukup besar karena kita mempunyai pantai sepanjang 93 Km dan luas wilayah eksploitas penangkapan mencapai 688,94 Km. Di bidang perairan umum kita mempunyai 4 buah sungai besar dengan panjang keseluruhan ±125 Km dan mempunyai kawasan usaha budidaya tambak dengan luas mencapai 16.000 Ha yang tersebar di 6 (enam) Kecamatan, dan Budi Daya Air Tawar seluas 4.200 Ha. Pada sektor ini para pembudidaya ikan mulai banyak yang melakukan budidaya rumput laut yang luasnya sekitar 1.000 Ha.
d. Perternakan
Pembangunan peternakan di Kabupaten Pinrang didukung oleh luasnya padang rumput untuk pemeliharaan ternak besar seperti: Sapi, dan kambing. Selain ternak besar tersebut juga ternak pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti: Ayam buras dan itik. Untuk jelasnya populasi dan jenis ternak di Kabupaten Pinrang.
e. Pertambangan dan energi
Sektor pertambangan khususnya bahan galian golongan C dan bahan galian industri meliputi Galian Toseki dengan cadangan yang tersedia diperkirakan 750.000 M², Pasir Silika sebagai bahan baku penolong untuk pembuatan semen portland, Batu Gamping, Sirtu dan Pasir serta Andesit – Trakit dan Marmer sampai saat ini masih cukup tersedia dengan area yang tersebar di wilayah Kabupaten Pinrang.
f. Industri dan perdagangan
Faktor geografis wilayah Kabupaten Pinrang yang cukup strategis sangat potensial untuk pengembangan usaha industri dan perdagangan. Potensi sektor industri dan perdagangan.
g. Pariwisata
Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pinrang dapat mengambil keuntungan dari letaknya yang cukup strategis yang berada pada jalur transportasi darat antara daerah tujuan wisata Makassar dan Tanah Toraja dengan demikian daerah ini dapat memposisikan wisatawan asing yang akan menuju Tanah Toraja. Potensi wisata yang ada di Kabupaten Pinrang cukup melimpah, namun belum dikelola secara optimal.
h. Kehutanan
Peranan hutan erat hubungannya dengan munculnya industri sebagai dimensi baru dalam kehidupan ekonomi manusia. Saat ini hutan tidak lagi semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya tanah pertanian baru melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk industri, misalnya kayu, rotan dan damar. Areal hutan yang ada di Kabupaten Pinrang seluas 72.828 Ha dengan rincian fungsi yaitu : Hutan lindung seluas 46.782 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 26.049 Ha dan lahan kritis seluas 19.000 Ha serta untuk pesisr pantai yang memungkinkan untuk rehabilitasi hutan mangrov sepanjang ± 92 km.
0 komentar:
Posting Komentar